Kamis, 03 Juni 2010

Tugas Riset Akun Sofskil : bagian resume 2

ANALISIS RASIO MODAL KERJA PADA PT. XXX GUNA PENINGKATAN INVESTASI MODAL KERJA AKTUAL



Riset : Ekaning Setyarini



Modal kerja adalah sejumlah dana yang dikeluarkan untuk memebelanjai operasional perusahaan. Manajemen modal kerja menjadi suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan karena lebih dari lima puluh persen asset perusahaan digunakan untuk aktiva lancer. Modal yang tersedia untuk menjalankan perusahaan harus diikuti dengan pengelolaan yang cermat dan efisien agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan dari modal tersebut.
Modal kerja yang terlalu besar daapat mengaakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan, karena kelebihan dari modal kerja dapat digunakan penanaman alternative investasi yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dan modal kerja yang terlalu kecil dikhawatirkan dapat menghambat kelancaran aktivitas perusahaan.
Alat analisis yang digunaakaan adalah metode Cash Conversion Cycle (CCC) adalah jaangka waktu pembayaran untuk pembelian bahan baku sehingga terealisasinya penagihan piutang atas penjualan suatu produk.
Dari analisis yang digunakan bahwa perusahaan mampu menggunakan modal kerjanya secara optimal karena modal kerja yang tersedia mampu memenuhi kebutuhan terhadap modal kerja perusahaan. Walaupun pada tahun 2002 kebutuhan modalnya lebih besar dari modal kerja, perusahaan tetap mampu menggunakan modal kerjanya secara optimal karena perusahaan mempunyai dana cadangan. Dilihat dari kebutuhan modal PT.XXX dimana terlihat adanya penurunan dan peningkatan karena meningkatnya dan menurunnya pengeluaran kas per hari dan terhadap konversi kas.


Nama : Intan Puspita Sari
NPM : 20207573
Kelas : 3EB05
Tugas : Membuat Resume Dari Sebuah Tulisan
Sumber: UG JURNAL vol.4 No.02 Tahun 2010 Terbit Setiap Tanggal 15 Hal.30

Rabu, 02 Juni 2010

Tugas Riset Akun Sofskil : bagian resume 1

ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM PERHITUNGAN
ANGSURAN PRODUK KPR
(STUDI KASUS PADA PT.BANK BRI Tbk dan PT.BANK BRI SYARIAH Tbk)



Reportase : Desi Pujiati, Beny Susanti, Muthia fadila
Riset : pujiati



Kridit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah. Adapun jenis-jenis KPR yakni sebagai berikut. KPR Subsidi, yaitu suatu kredit yang diperuntukan kepada masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan rumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki.
Perhitungan Angsuran KPR secara umum dikenal tiga metode perhitungan bunga yaitu : Long End Interest, Annuitet dan Flat. Pada umumnya dalam fasilitas KPR, pemohonan akan dikenakan beberapa biaya, di antaranya biaya appraisal, biaya notaris, provisos bank, biaya asuransi kebakaran, dan biaya premi asuransi jiwa selama masa kredit.
KPR BRI adalah fasilitas kredit yang diberikan bank BRI untuk pembelian rumah, pembangunan dan renovasi rumah. Persyaratan KPR BRI, di antaranya adalah WNI, karyawan tetap/pengusaha/profesi minimum 2 tahun, usia minimum 21 tahun sampai dengan 55 tahun, dan maksimun angsuran 40% THP (diperolehkan penghasilan gabungan suami istri).
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perhitungan angsuran pokok dan pendapatan bunga yang ditetapkan pada produk KPR PT. BANK BRI Tbk, tingkat margin yang diterapkan pada produk PPR (Produk Pembiayaan Rumah) PT BANK BRI Syariah Tbk, metode perhitungan KPR mana yang lebih menguntungkan baik bagi pihak nasabah maupun pihak bank, dan syarat-syarat yang harus dipenuhi nasabah dalam pengajuan KPR da PPR pada kedua bank tersebut.
Perbedaan antara perhitungan KPR PT. BANK BRI TBk dengan produk PPR PT. BANK BRI Syariah TBk adalah pada perhitungan pendapatan bunga syariah yang menggunakan pembiayaan Murabahah”, penentuan modal, harga jual, dan keuntungan dilakukan secara transparansi atau lebih diketahui lebih dahulu pada awal akad dan jumlahnya akan selalu tetap atau tidak akan berubah hingga pembayaran angsuran terlunasi seluruhnya.


Nama : Intan Puspita Sari
NPM : 20207573
Kelas : 3EB05
Tugas : Membuat Resume dari sebuah tulisan
Sumber: UG JURNAL vol.3 No.06 tahun 2009 Terbit Setiap Tanggal 15. Hal.9

Minggu, 30 Mei 2010

hoby ku adalah film

Semenjak duduk dibangku SMA saya mulai menyukai film, menurut saya film adalah jendela dari sebuah cerita pendek yang terekam oleh pita kamera. pada dasar nya semua jenis film saya sanagat menyukai tapi yang lebih favorit buat saya adalah gender film action comedy, drama comedy, romantic drama, and romantic comedy....
Dari dulu saya kurang begitu suka dengan film berbau horor, karna saya orang nya pun sangat penakut hahaha, disaat sedang suntuk saya pun akan menyempat kan waktu untuk nonton film yang saya suka, gak cuma nonton film aj tapi saya juga samat fans sekali dengan para pemain nya, aktris yang saya sukai seperti queen lafifa dan cameron diaz. menurut saya ke 2 aktris tersebut adalah aktris yang memiliki karismatic dan bakat akting yang sangat luar biasa, setiap film yang mereka lakoni selalu saya membuat saya berdecah kagum dengan akting yang penuh totalitas tinggi.
Sedangkan film yang menurut saya sangat bagus dan sering saya tonton adalah film my sister's dan the bad money, selain cerita nya yang menarik, salah satu pemain nya adalah aktris favorit saya.gak cuma film barat saja yang saya tonton film indonesia pun saya juga suka, seperti emak ingin naik haji, laskar pelangi, dan garuda di dadaku. menurut saya ke 3 film tersebut adalah film yang memiliki cerita yang sanagt bagus dan memberikan pesan sendiri dari film tersebut.
yah itulah hoby saya tentang film, dari film saya bisa tau cerita-cerita menarik yang belum saya tau, hoby saya yang satu ini adalah hoby yang saya sangat favorit kan...

Sabtu, 29 Mei 2010

Riset Akuntansi : tulisan, risensi film

EMAK INGIN NAIK HAJI

Emak, wanita usia lanjut yang sabar, tulus, dan penuh kebaikan hati, seperti umat Islam lainnya, sangat ingin menunaikan ibadah haji. Sayangnya, Emak tidak memiliki biaya untuk mewujudkan keinginannya. Emak sehari-hari berjualan kue dan juga dari Zein, anaknya yang duda, penjual lukisan keliling. Walaupun Emak tahu bahwa pergi haji adalah hal yang sulit diraih, Emak tidak putus asa, dia tetap mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk disetorkan ke tabungan haji di bank. Zein, yang melihat kegigihan Emak, berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mewujudkan keinginan Emak. Tapi, keterbatasannya sebagai penjual lukisan keliling, serta masalah-masalah yang diwarisinya dari perkawinannya yang gagal, menyebabkan Zein hampir-hampir putus asa dan nekat. Sementara, tetangga Emak yang kaya raya sudah beberapa kali menunaikan haji, apalagi pergi umroh. Di tempat lain ada orang berniat menunaikan haji hanya untuk kepentingan politik.
Apakah ada jalan bagi Emak agar keinginannya terwujud? Apakah yang dilakukan Zein? Diwarnai berbagai drama yang saling jalin-berkelindan, film ini berkisah tentang ketulusan hati dan kerinduan kepada Tuhan, serta kecintaan luar biasa seorang anak kepada ibunya.
Jenis Film :
Drama
Produser :
Putut Widjanarko, Adenin Adlan
Produksi :
Mizan Productions & Smaradhana Pro
Pemain :
Atik Kanser
Reza Rahadian
Didi Petet
Niniek L. Karim
Ayu Pratiwi
Henidar Amroe
Ustad Jeffry Al Bukhori
Sutradara :
Aditya Gumay
Penulis :
Adenin Adlan
Aditya Gumay
Sumber :
http://www.21cineplex.com/

Tugas Riset Akun Sofskil : bagian jurnal

Nama : Intan Puspita Sari
Kelas : 3EB05
NPM : 20207573


Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai isi yang terkandung pada penulisan ilmiah ini, berikut ini akan disusun sistematika sebagai berikut :


BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulisa menguraikan teori-teori yang dapat mendukung proses pembahasan masalah, terutama teori yang berhubungan dengan penentuan fungsi linear biaya
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini menguraikan mengenai obyek penelitian yang ditinjau secara umum pada perusahaan PT. Indricipta Aditama, yaitu sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan bidang usaha perusahaan
BAB IV : PEMBAHASAN MASALAH
Dalam bab ini berisi uraian tentang cara penentuan fungsi linear biaya dan cara menghitung estimasi biaya pemeliharaan dan reparasi terhadap volume kegiatan, dan menentukan rentang biaya yang relevan serta menentukan koefisien determinan
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari isi bab sebelumnya dan saran-saran.

Tugas Riset Akun Sofskil : bagian jurnal

Nama : Intan Puspita Sari
Kelas : 3EB05
NPM : 20207573





Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai isi dan yang terkandung pada penulisan ilmiah ini, berikut ini akan disusun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan garis besar kerangka berfikir dan arah penelitian terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi landasan teori, yang mengurangi tentang penjelasaan pengendalian persediaan bahan baku, model EOQ, reorder point dan safety stock.
BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN
Merupakan tinjauan umum tentang perusahaan yang mengurangi gambaran singkat tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan bidang usaha perusahaan.
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH
Merupakan analisis dan pembahasan yang merupakan penerapan dari teknik atau metode analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya terhadap persediaan bahan baku.
BAB V PENUTUP
Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan yang ditarik dari isi bab sebelumnya.

Kamis, 15 April 2010

Riset Akuntansi : tulisan, proposal

Nama : Intan Puspita Sari
NPM : 20207573
Kelas : 3EB05


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam menghadapi era globalisasi pada masa sekarang ini, persaingan antara
perusahaan yang bergerak di bidang jasa, perdagangan, manufaktur, ataupun bidang –
bidang yang lain baik yang berskala kecil ataupun berskala besar untuk merebut pasar
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan tidak dapat di hindari lagi.
Keberhasilan suatu perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain
sangat bergantung pada manajemen dalam mengelola perusahaan tersebut. Semakin
besar dan berkembang suatu perusahaan, semakin sulit pimpinan untuk mengawasi
secara langsung jalannya perusahaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
kemampuan seseorang serta luasnya bagian lain – lain dalam perusahaan tersebut.
Salah satu alternatif yang sangat efektif untuk dapat mengatasi keterbatasan
tersebut adalah penerapan akuntansi manajemen yang baik di dalam perusahaan dapat
membantu pimpinan atau manajemen memperoleh data, informasi. Informasi yang
terdapat dalam perusahaan ataupun untuk pengembalian keputusan yang berhubungan
dengan jalannya perusahaan tersebut.
PT. Tokai Darma Indonesia adalah perusahaan PMA yang memproduksi Korek Api Gas pertama dan satu – satunya di Indonesia. Salah satu usaha yang ditempuh perusahaan dalam menghadapi persaingan adalah dengan pengendalian biaya – biaya sehingga dapat meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan yang besar.
Persediaan merupakan salah satu elemen yang penting dalam perusahaan
tersebut. Banyaknya persediaan yang disimpan dalam gudang dapat mengakibatkan
dampak positif maupun negatif. Dampak negatif dari banyaknya persediaan yang
disimpan perusahaan dapat mengakibatkan meningkatnya biaya yang harus
dikeluarkan untuk biaya perawatan maupun penyimpanan barang tersebut dan bila
perusahaan mengambil kebijakan untuk persediaan barang adalah sedikit, ini pun dapat
mengakibatkan dampak negatif dan dampak positif.
Dampak negatif dari sedikitnya persediaan yang ada di gudang adalah tidak
efektifnya pekerjaan yang dilakukan, khususnya bila pekerjaan dalam skala besar.
Dalam penulisan ini, penulis membantu perusahaan dalam masalah
pengendalian biaya – biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam operasinya
khususnya tentang masalah pemesanan persediaan barang, yaitu dengan menggunakan
metode EOQ (Economic Order Quantity).EOQ adalah jumlah kualitas barang yang
dapat diperoleh dengan biaya minimal atau sering dikatakan sebagai pembelian yang
optimal.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dalam kesempatan ini memilih judul
“ Analisa Optimalisasi Pembelian Bahan Baku gas atau cairan kimia pada PT. Tokai Darma Indonesia dengan menggunakan Metode EOQ”.


1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah

Penulis merumuskan masalah, Berapa pembelian yang paling ekonomis?

Batasan Masalah
Penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu berapa banyak persediaan bahan baku gas atau cairan kimia yang harus di beli oleh PT. Tokai Darma Indonesia agar dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 2009 Ada pun periode yang dibatasi.


1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulis mengangkat permasalahan persediaan bahan baku gas atau cairan kimia pada PT.Tokai Darma Indonesia, dalam penulisan ilmiah ini adalah :

1. Untuk mengetahui jumlah pembelian yang paling ekonomis?
2. Untuk mengetahui kapan pembelian tersebut harus dilakukan?
3. Untuk mengetahui berapa kali pembelian dalam setahyn?


1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ada dalam penelitian ini meliputi :

a. manfaat Penulis :
Penulisan ilmiah ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana
muda jurusan Akuntansi, dan juga penulis dapat memahami serta
menambah pengetahuan tentang pengendalian persediaan bahan baku

b. manfaat Perusahaan:
Penulisan ilmiah ini dapat digunakan untuk memberikan kejelasan
tentang pengendalian persediaan bahan baku.



1.5 Metodologi Penelitian

Dalam pengumpulan data – data ataupun informasi untuk kepentingan
penulisan ini menggunakan dua metode untuk membantu dalam pembuatan masalah
ilmiah ini, adapun metode yang digunakan adalah :


1.5.1 Objek Penelitian
Nama perusahaan PT. Tokai Darma Indonesia, berlokasi di Jl. Raya Bogor Km. 36 Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.






1.5.2 Data / Variabel
Penulis mengambil data persediaan bahan baku berupa Gas atau cairan kimia untuk periode 2009.

1.5.3 Metode pengumpulan data / variable
1. Penelitian Lapangan :
Penelitian lapangan yaitu penelitian secara langsung ke
obyek yang lapangan ini digunakan beberapa cara :

a. Observasi
Suatu teknik yang dilakukan penulis dalam pengumpulan
data dengan cara mengamati secara langsung terhadap
obyek yang akan diteliti.

b. Interview (Wawancara)
Suatu teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data
dengan cara melakukan wawancara dengan pihak-pihak
lain yang terkait dalam lingkungan perusahaan.

2. Penelitian Kepustakaan (PRENTICE HALL, Indeks) :
Dalam metode ini penulis mengumpulkan data dengan
cara membaca serta mempelajari buku-buku atau litertur yang
berhubungan dengan materi penulisan ilmiah.

1.5.4 Alat analisis yang digunakan :
Adapun alat analisis yang digunakan adalah Metode Economic
Order Quantity (EOQ) :

Adalah Jumlah unit persediaan yang dipesan dengan biaya
minimal dengan tujuan untuk mengurangi biaya persdiaan tahunan
atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.

tugas riset Akuntansi : tulisan proposal

Rabu, 14 April 2010

Tugas Riset Akun, ABSTRAKSI

Nama : Intan Puspita Sari
Kelas : 3EB05
NPM : 20207573

RISET AKUNTANSI

ABSTRAK

Intan Puspita Sari, 20207573
JUDUL : Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada PT. Mart Donat.

PI JURUSAN : Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.
KATA KUNCI : Pengendalian Persediaan, PT. Mart Donat


Metode EOQmerupakan salah satu solusi untuk memecahkan permasalahan seperti ini. Karena dengan metode EOQ perusahaan akan dapat menentukan berapa frekuensi
pembelian bahan baku yang paling optimal untuk satu periode tertntu.Kebutuhan bahan baku tepung terigu pada PT. Mart Donat untuk satu tahun adalah sebesar 68.750 kg. Harga bahan baku tepung terigu adalah RP 3.600per kg. Biaya pemesana sebesar RP 80.000 setiap kali pemesanan.Biayapenyimpanan adalah 2,5% dari harga pembelian bahan baku per kg. Waktu tunggu(lead time) adalah 2 hari. Jumlah jam kerja dalam 1 tahun adalah 250 hari.Perusahaan selalu mengadakan pembelian bahan baku setiap bulan. Denganmenggunakan metode EOQ perusahaan dapat menghemat biaya sebesar RP.240.330 yaitu dari pengurangan biaya seluruhnya yang dilakukan perusahaansebesar Rp.1.217.805 dengan perhitungan jumlah biaya seluruhnya denganmenggunakan metode EOQ yaitu sebesar RP. 977.475. Dengan lamanya waktutunggu (lead time) 32 hari dan kebutuhan tepung terigu selama waktu tunggu
sebesar 550 kg serta persediaan pengaman (safety stock) sebesar 276 kg,, makaperusahaan perlu melakukan pembelian kembali pada saat jumlah persediaan tepung terigu sebesar 826kg.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegtahui persediaan bahan baku yang harus dikeluarkan oleh PT.Mart Donat pada satu periode, dengan menggunakan EOQ PT. Mart Donat bisa menghemat persediaan bahan baku untuk setaip kali pemesanan yang dilakukan.

Tuga

Tugas Riset Akun, ABSTRAKSI

Nama : Intan Puspita Sari
Kelas : 3EB05
NPM : 20207573

RISET AKUNTASI

ABSTRAK

Intan Puspita Sari, 20207573
JUDUL : ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS CV.HARA COLLECTION .

PI JURUSAN : Akuntansi , Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
KATA KUNCI : Akuntansi Differensial, Menerima atau Menolak Pesanan
Khusus,


Akuntansi Differensial adalah taksiran perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntasi differensial adalah informasi akuntansi yang akan digunakan dalam membantu untuk menentukan alternatif mana yang akan dipilih. Akuntansi differensial harus dijabarkan dalam bentuk uang, untuk biaya yang berhubungan dengan akuntansi differensial.
Manajemen mungkin menghadapi masalah untuk memastikan apakah pesanan khusus akan diterima atau ditolak. Digolongkan sebagai pesanan khusus karena pesanan tersebut mempunyai harga jual yang lebih rendah dibandingkan dengan harga jual produk yang sama kepada langganan umum. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan jika harga jual perunit suatu pesanan khusus lebih besar daripada biaya variabel perunit pesanan khusus maka suatu pesanan tersebut sebaiknya diterima.
Tujuan Dari Penelitian Ilmia adalah untuk mengambil suatu keputusan diterima atau ditolak nya pesanan yang datang pada setiap perusahaan jika harga jual perunit pada suatu pesanan yang lebih besar dari pada biaya variabel perunit nya.

Sabtu, 06 Maret 2010

Artikel Audit Lingkungan

Nama : Intan Puspita Sari
NPM : 20207573
Kelas : 3EB05






Audit Lingkungan
Posted by: meizafitriana on: 19 Februari 2010
Gaung Audit Lingkungan mulai menggema ketika WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) berpendapat bahwa sistem AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) yang ada sekarang sepatutnya dilengkapi dengan audit lingkungan.Karena salah satu kehunaan Audit Lingkungan adalah untuk mengecek dan menguji kinerja program lingkungan dari suatu organisasi secara berkala. Pengujian secara berkala ini, akan memperkuatpenerapan rekomendasi dalam dua dokumen penting di proses AMDAL, yaitu RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) suatu kegiatan.
Apalagi Audit Lingkungan haruslah menjamin adanya database lingkungan yang menyeluruh untuk pengelolaan kewaspadaan serta pengambilan keputusan untuk pemantauan fasilitas yang telah dan akan dibangun. Audit Lingkungan juga membantu pihak yang berwenang di bidang lingkungan, dengan memberi informasi aktifitas organisasi mengelola lingkungan dari database diatas. Database lingkungan yang tersedia, sebaliknya, akan mendongkrak citra perusahaan sebagai perusahaan yang bonafid dan dapat dipercaya dengan tumbuhnya kesadaran lingkungan dari masyarakat.
Yang menjadi perdebatan, apakah audit lingkungan itu bersifat keharusan (mandatory) sehingga dapat dipaksakan berlakunya oleh pemerintah, atau semata-mata kerelaan sang pengusaha untuk menjalankannya sebagai bagian dari manajemen internal mereka ? Karena itu ada pendapat jika memang
Audit Lingkungan merupakan urusan intern perusahaan, setidaknya masalah transparansi menjadi penting disini, sehinga pihak luar dapat menjalankan fungsinya sebagai eksternal kontrol. Apalagi mengingat kesalahan perhitungan dalam mengelola lingkungan tidak hanya ditanggung oleh pengusaha, tetapi juga masyarakat lainnya.
Proses yang dijalankan untuk melakukan Audit Lingkungan haruslah dilakukan secara menyeluruh termasuk melakukan audit organisasi dan personalnya, penyelidikan lapangan (on-site investigation) dengan mewancarai staff dengan variasi jabatannya, menganalisis dokumen-dokumen terkait, yang pada akhirnya dilakukan pelaporan Audit dan rekomendasi tindak-lanjut kegiatan.
Agar Audit Lingkungan dapat berjalan dengan efektif, setidaknya ada elemen penting yang harus diperhatikan. Pertama diperlukan Komitmen dari perusahaanitu agar ia mau terbuka dan jujur dalm memberikan data. Hal diatas agak riskan mengingat pengusaha biasanya enggan untuk membuka ‘jatidirinya’ karena persaingan bisnis misalnya. Kedua, adanya Auditor yang mandiri yang tidak mempunyai kepentingan apapun atas fasilitas yang sedang diaudit. Ini penting untuk menjaga keobyektifan penilaian, kemandirian Auditor harus pula dijaga agar tidak terpengaruh oleh situasi atau tekanan lainnya ketika mereka melakukan kunjungan lapangan. Verifikasi prosedur dan pengukuran kinerja, merupakan dua hal berikutnya dari elemen Audit Lingkungan. Hal ini penting dilakukan agar ada kepastian bahwa informasi yang didapat memang benar-benar akurat. Terakhir, harus ada mekanisme tindak lanjut dari rekomendasi yang didapat selama Audit Lingkungan. Jika tidak, maka usaha Audit Lingkungan yang telah dilakukan akan menjadi sia-sia.

Tanggapan :
Menurut saya apabila audit lingkungan diterapkan oleh perusahaan. Dengan diadakannya audit lingkungan, maka tidak hanya perusahaan yang memperoleh keuntungan semata dengan mendapat citra yang baik, tetapi masyarakat dan lingkungan juga diuntungkan. Audit lingkungan dapat mengubah pemikiran perusahaan bahwa tujuan perusahaan tidak lagi profit oriented karena ada lingkungan sekitar yang bergantung kepada perusahaan. Semakin rusaknya bumi dan keadaan sosial yang semakin memburuk membuat kita tidak hanya duduk diam dan menunggu semua semakin buruk. Munculnya audit lingkungan diharapkan dapat menjadi solusi atas masalah yang sedang dihadapi ini.
Sumber artikel :
www.pacific.net.id/~dede_s/Audit lingkungan.htm

Minggu, 28 Februari 2010

artikel audit "kunci sukses yang tersisih wilson arafat"

NAMA : INTAN PUSPITA SARI
NMP : 20207573
KELAS : 3EB05
MM-UGM



ARTIKEL MM-UGM SENIN PON, 1 MARET 2010
MM-UGM
AUDIT PEMASARAN: KUNCI SUKSES YANG TERSISIH
WILSON ARAFAT
16 MEI 2006
Kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi dunia bisnis di dalam mengelola perusahaan merupakan sebuah keniscayaan. Kerap, kompleksitas permasalahan tersebut menggiring top management terperosok pada lubang jebakan dengan melihat permasalahan dengan menggunakan ’kaca mata kuda’. Tidak jarang persoalan yang timbul hanya ditangkap dari satu sudut pandang. Padahal ’penyakit’ yang berhasil dideteksi tersebut hanyalah symptom, bukan akar permasalahan yang sesungguhnya. Konsekuensinya adalah effort yang dikeluarkan untuk ’menyembuhkan penyakit’ perusahaan menjadi sia-sia belaka, jauh dari sebuah upaya yang efektif.
Audit pemasaran --yang merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap segenap program pemasaran pada suatu perusahaan atau unit bisnis secara komprehensif, sistematis, independen, dan berkala-- terbukti ampuh untuk menepis fenomena tersebut dengan memberikan pendekatan yang terstruktur terhadap pengumpulan dan analisis data/informasi pada lingkungan bisnis yang kompleks dan selanjutnya dapat ditindak lanjuti dengan melakukan langkah-langkah korektif sehingga efektivitas program-program pemasaran dapat tercapai.
Kasus O’Brien Candy Company –perusahaan kembang gula di Amerika Tengah-- dapat memberikan gambaran betapa pentingnya pelaksanaan audit pemasaran. Suatu ketika, perusahaan tersebut pernah menghadapi persoalan berat berupa penurunan tingkat penjualan dan keuntungan. Top management berpendapat bahwa penyebabnya terletak pada tenaga penjual yang dianggap tidak bekerja keras dan kurang terampil. Untuk itu, mereka memperkenalkan suatu sistem perangsang konpensasi baru dan mempekerjakan pelatih tenaga penjualan untuk mendidik para pegawai penjualan dalam bidang perniagaan dan teknik-teknik penjualan moderen.
Akan tetapi, sebelum melakukan hal tersebut, mereka memutuskan untuk mempekerjakan konsultan pemasaran untuk melakukan audit pemasaran dengan menghasilkan kesimpulan tegas tentang permasalahan perusahaan O’Brien yang tidak akan terpecahkan dengan cara-cara peningkatan kemampuan tenaga penjualan; karena permasalahan yang sesungguhnya dihadapi perusahaan bersifat lebih mendasar. Antara lain (a) Tujuan-tujuan pemasaran perusahaan tidak jelas dan tidak realistis, (b) Strategi perusahaan tidak memperhitungkan perubahan pola penyaluran atau menyelenggarakan perubahan pasar yang cepat, (c) Perusahaan lebih dijalankan oleh organisasi penjualan daripada oleh organisasi pemasaran, (d) Jajaran produk perusahaan berada dalam keseimbangan yang mengkhawatirkan. Dua macam produk yang menonjol menanggung 75% dari seluruh penjualan dan tidak memiliki potensi untuk berkembang, (e) Serangkaian variabel pemasaran (marketing mix) perusahaan tidak seimbang dan terlalu banyak menghabiskan dana untuk tenaga penjualan tapi tidak cukup untuk bagian pengiklanan, (f) Perusahaan tidak memiliki prosedur pengembangan produk baru secara berhasil, (g) Usaha penjualan tidak terarah pada perhitungan yang menguntungkan.
Ternyata persoalan yang ditangkap top management O’Brien bahwa tenaga penjual yang dianggap kurang kerja keras tidak lebih dari sekedar symptom. Akar permasalahan perusahaan baru dapat ditangkap secara utuh setelah melaksanakan audit pemasaran. Kasus O’Brien secara gamblang menunjukkan betapa pentingnya audit pemasaran untuk mengetahui permasalahan pemasaran yang sesungguhnya dihadapi perusahaan. Tanpa melakukan audit pemasaran maka persoalan perusahaaan O’Brien tak kunjung terpecahkan karena upaya manajemen untuk membasmi ‘penyakit’ dilakukan dengan ‘obat’ yang tidak tepat.
Audit pemasaran tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang sedang dirundung persoalan. Dalam situasi normal, berbagai industri dapat melaksananakan audit pemasaran dan menindaklanjutinya dengan baik. Dampaknya adalah perusahaan mampu memperkecil kesenjangan negatif antara lingkungan bisnis dengan strategi, taktik, dan kapasitas internal perusahaan sehingga memiliki tingkat return on investment (ROI) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memperhatikan audit pemasaran sebagaimana mestinya.
Ini dapat dilihat dari penelitian yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan kesenjangan negatif besar mempunyai ROI lebih kurang setengah dari perusahaan dengan kesenjangan negatif kecil. Tidak mengherankan bila sejumlah perusahaan terkemuka di manca negara telah memahami arti penting dan mengimplementasikan audit pemasaran sehingga kontrol strategi perusahaan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaan pemasaran yang telah ditetapkan. Di samping itu, program pemasaran dapat berjalan secara lebih efektif yang pada gilirannya kinerja pemasaran dapat terus ditingkatkan.
Dengan ungkapan lain dapat dikatakan bahwa pelaksanaan audit pemasaran akan memastikan strategic control mechanism perusahaan dapat berjalan dengan baik. Selain itu juga memudahkan pencapaian tujuan, siasat, dan sistem pemasaran yang disesuaikan secara optimal dengan lingkungan pemasaran; sekarang maupun masa mendatang; sebagai strategic control dan sekaligus merupakan alat penilai keberhasilan pemasaran (marketing effectiveness rating instrument) yang akan menggambarkan keberhasilan pemasaran secara menyeluruh.
Arti penting audit pemasaran akan semakin dirasakan ketika perusahaan memahami sejumlah keuntungan yang akan dipetik apabila rekomendasinya dilaksanakan dengan baik. Manfaatnya adalah (a) Memberikan evaluasi yang independen dan tidak bias terhadap program-program pemasaran, termasuk strategi, penawaran, dan kreativitas suatu perusahaan, (b) Dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan dalam meningkatkan dan menghasilkan saran-saran dan ide-ide yang spesifik serta cara memperbaiki, (c) Identifikasi tersebut termasuk beberapa cara (several ways) untuk memperbaiki respon pemasaran, (d) Memberikan ide-ide baru yang segar, teknik-teknik, dan new direction pada masa datang, (e) Membantu perusahaan secara periodik dalam menganalisis upaya pemasaran, meng-create serta merevisi pendekatan pemasaran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Kita juga dapat mengacu kepada Brownlie yang mengutip sejumlah pakar seperti Phillip Kotler dan Aubrey Wilson yang menjelaskan bahwa audit pemasaran bermanfaat untuk (a) To judge an organization’s overall commitment to a marketing orientations, (b) To measure the extend to which marketing objectives have been achieved, (c) To indicate whether the route chosen (marketing strategy) was the most effective and profitable, (d) To indicate whether particular marketing activities are better intensified, adjusted or dproped.
Dengan demikian tidak berlebihan jika Hermawan Kartajaya menyatakan bahwa audit pemasaran adalah merupakan aktivitas vital yang sangat menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Sementara Malcom McDonald berpendapat bahwa dalam iklim pasar yang semakin kompetitif saat ini, keberhasilan di masa depan datang dari perencanaan pemasaran yang cermat dan pelaksanaan audit pemasaran sangat menentukan keberhasilan implementasi perencanaan pemasaran tersebut.
Ironisnya, secara umum organisasi-organisasi bisnis yang ada di negeri ini belum melaksanakan audit pemasaran dengan keteguhan hati. Tidak banyak dari mereka yang aware terlebih lagi telah melaksanankannya secara ’paripurna’ di dalam menjalankan putaran roda perusahaan. Dheny Haryanto mengungkapkan hal ini dengan menyatakan bahwa audit pemasaran merupakan sebuah tahapan yang kerap terlupakan. Vice versa, melalui audit pemasaran, banyak perusahaan di manca negara mampu mendemonstrasikan hasil yang begitu baik, meyakinkan, dan signifikan yang mampu menopang peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Sejumlah penelitian dan fakta empiris juga mununjukkan bahwa audit pemasaran yang baik dan benar mampu memberi manfaat besar bagi perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan kinerja pemasaran. Dengan demikian sangat argumentatif jika penulis menarik benang merah yang tegas bahwa audit pemasaran merupakan kunci sukses bisnis di era milenium baru. Jangan lagi disisihkan!!!
Kini saatnya segenap organisasi bisnis mulai melirik, mempelajari, mendalami, dan melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan benar sehingga suatu perusahaan yang mengimplementasikan dapat memetik manfaat sehingga mampu meningkatkan efektivitas pemasaran yang pada gilirannnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Bagaimana dengan perusahaan anda? Sudahkah melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan benar. Selamat Mencoba!!!
Oleh: Wilson Arafat - Eksekutif Jakarta Angkatan 03 (Penulis Buku The Real Power of Marketing Audit, Penerbit Elex Media Komputindo)
Artikel lainnya






LOGIN


User ID


Password



Informasi Login

Lupa Password







LAYANAN UMUM

Halaman Utama

Berita

Artikel

Profil Alumnus

Milis MM-UGM



LAYANAN ALUMNI
Halaman Pribadi

Data Diri

Kirim Artikel

Berita Internal



PROFIL ANGKATAN









CARI ALUMNUS









KAGAMA-MM
KAGAMA Apa?

AD

ART

Pengurus



SITUS
Tentang Situs

Promosi

Buku Tamu

Isi Buku Tamu







MITRA PROMOSI
Milis MM-UGM

Sumarketer

Tuhu's Optimistic Zone

The Importance of Being Lucky

KonsultanLinux

Spirit Never Dies

Atrix




© Keluarga Alumni MM-UGM 2005-2006. All rights reserved.


KESIMPULAN : Audit pemasaran --yang merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap segenap program pemasaran pada suatu perusahaan atau unit bisnis secara komprehensif, sistematis, independen, dan berkala-- terbukti ampuh untuk menepis fenomena tersebut dengan memberikan pendekatan yang terstruktur terhadap pengumpulan dan analisis data/informasi pada lingkungan bisnis yang kompleks dan selanjutnya dapat ditindak lanjuti dengan melakukan langkah-langkah korektif sehingga efektivitas program-program pemasaran dapat tercapai.